Buku: Mengenal Orang Karo Jelas Menyuarakan KBB


Mengenal Orang Karo : Roberto Bangun (1989)
Buku: Mengenal Orang Karo, Oleh: Roberto Bangun

Buku �MENGENAL �ORANG KARO��  oleh: Roberto Bangun(1989), yang merupakan rangkuman dari cerita, fakta sejarah, tradisi, ulasan, terkhususnya pernyataan dari tokoh-tokoh Karo dan non-Karo jelas menyatakan bahwa Karo Bukan Batak(KBB), namun mengapa generasi muda Karo dimasa sekarang ini malah mengaku dirinya adalah Batak?

Berikut isi dari buku �MENGENAL �ORANG KARO�� oleh: Roberto Bangun.

1.    Sambutan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi: Soesilo Soedarman(hal depan setelah sampul)
2.    Sekapur Sirih, dari penyusun: Roberto Bangun(hal. D � E)
3.    Sambutan Ketua I Yayasan Adat Budaya Karo Sumatera Utara: Drs. Teridah Bangun(hal. F � H)
4.    Sambutan: Makmur Perangin-angin Bangun Mulia (hal. I)
5.    Sepatah Kata: Djaja Sembiring Pelawi(Yayasan Pendidikan Bangun)(hal. J � K)

(BAB I)
6.    MENGENAL MASYARAKAT KARO: Pendahuluan (hal. 1 � 5)
7.    Silsilah Si Raja Batak (hal. 6 )
8.    Sitor Situmorang: �Marga Merupakan Organisasi Tertinggi Dalam Masyarakat Batak� dan �Kerajaan Batak Tidak Ada.� (dari: Majalah Batak dan Pariwisata, Medan 1986)(hal. 7 � 8)
9.    Gbr. Rumah Adat Karo di Desa Susuk(1967) dan Gerbang TAHURA BB(Foto: Nelson Karo-karo)(hal. 9)
10. SILSILAH MERGA DAN BERU ORANG KARO DAN CABANGNYA (hal. 10 � 19)
11. SEJARAH SUKU KARO (oleh: Biak Ersada Ginting) (hal. 20 � 35)
12. LEGENDA SUKU KARO/DARI PAGARUJUNG (dari terjemahan Pustaka Kembaren oleh J.H. Neumann, Raya, Agustus 1926) (hal. 36 � 43)
13. �Karomergana�, oleh: H. G. Tarigan (hal. 44 � 47)

Surat dari Prof. Masri Singarimbun kepada Roberto Bangun (Mengenal Orang Karo: Hal. 50)
Surat dari Prof. Masri Singarimbun
 BAB II: Beberapa alas an orang Karo bukan sub Batak
14. �Turang� bukan dari Tapanuli, oleh: Tiarta Sebayang, SE (Dept. Keuangan Jakarta Pusat) (hal. 48)
15. Terlampir Surat keterangan dari Kepala desa Perbesi: Ingan Pulung Sinulingga tentang identitas Karo, dan dalam catatan kaki surat senada juga di � kirimkan kepada Roberto Bangun dari Kepala Desa Sukajulu, Pernantin, dll, tertanggal 30 Maret 1989. (hal. 49)
16. Surat Keterangan dari: Prof. Masri Singarimbun, tertanggal 20-5-1989(hal. 50)
17. Surat Penjelasan dari H. Neumann(Putra J. H. Neumann) dengan kepala surat: �Handmolen 18, 1035 AP Amsterdam, Nederland.� Tertanggal 15 Juni 1989 (hal. 51 � 52)
18. �Adakah Kesenian Tradisional Batak?�, Oleh: Edi Nasution. Dari Majalah TEMPO, 7 Oktober 1989(hal. 52)
19. Surat: Biak Ersada Ginting(Hal. 53 � 54)
20. KARO DALAM PERGAULAN NASIONAL, oleh: T. K. Purba (hal. 55 � 60)
21. �Masyarakat Karo Tak Pernah Berkepercayaan Batak�. Oleh: H. Djamaludin Tarigan (hl. 61 � 64)
22. �Suku Karo Bukan Bagian Suku Batak�. Jumpa pers H. Djamaluddin Tarigan dan Manager PRJ, Jakarta 1989(juga dimuat di Harian Jayakarta)(hal. 65 � 68)
23. Penjelasan mengenai identitas Karo dari tokoh-tokoh Karo, seperti: Drs. Teridah Bangun, Tengku Lukman Sinar, Ir. Budhi K. Sinulingga, Mohamad Said(Pimpinan Umum Waspada),  Pdt. A. Ginting Suka, S. Th(Moderamen GBKP), Pdt. E. P. Ginting, S. Th, DPS(cand), Sakti Slamet S., H. Neumann  (hal. 69 � 85)
24. Foto-foto(hal. 85 � 91)

Surat dari Kepala Desa Perbesi: Ingan Pulung Sinulingga kepada Roberto Bangun (Mengenal Orang Karo: Hal. 49). Surat senada juga dikirimkan oleh: Kepala Desa Suka Julu, Pernantin, dll.
Surat dari Kepala Desa Perbesi
BAB II
25. ETIMOLOGI BAHASA TIDAK DIPERHATIKAN PENGARANG � PENELITI DAHULU DAN SEKARANG MENGENAI �KALAK KARO.� ??? (hal. 92 � 96)
26. Pengertian Masyarakat Karo (hal. 97 � 99)
27. Lokasi Domisili Mayoritas Karo (hal. 99 � 101)
28. Hasil Perkawinan Orang Umang (hal. 101 � 102)
29. Kerajaan AROE Digempur (hal. 102)
30. Bangsa Karo Terikat Satu Bahasa (hal. 102 -105)
31. Pengaruh Aceh Di Tanah Karo (hal. 106 � 107)
32. Belanda Ke Tanah Karo (hal. 107 � 108)
33. �PERJUANGAN ORANG KARO MELAWAN BELANDA�. Oleh: DR. Ir. Pirman Bangun, M. Sc.(hal. 109 � 111)
BAB IV
34. Beberapa Bagian Adat Istiadat Karo (hal. 112 � 140)
35. SEDIKIT CATATAN TENTANG UPACARA � UPACARA DI DAERAH KARO. Oleh: T. S. Unggas P. K. (hal. 141 � 145)

BAB V
36. KEBUDAYAAN DAN BUAH AKAL MANUSIA KARO (hal. 146 � 154)
37. RAGAM HIAS ORNAMEN KARO. Oleh: Adrianus G. Sitepu (hal. 155 � 171)
38. Kerajinan Tangan (hal. 172 � 173)
39. Foto-foto (hal. 174 � 175)

BAB VI
40. AKSARA, HARI, BULAN, WAKTU, DAN ARAH MATA ANGIN (hal. 176 � 184)

BAB VII
41. SIKAP LAKU ORANG KARO DAN PANCA SILA (hal. 185 � 192)

BAB VIII
42. PENUTUP (hal. 193)
43. SUMBER BACAAN (hal. 194)
44. DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN DESA-DESA KARO DI DATI II DELI SERDANG (hal. 195 � 196)
45. Foto-foto.




Dari H. Biak Ersada Ginting kepada Roberto Bangun(Mengenal Orang Karo: Hal. 53-54)
Demikianlah isi dari buku �MENGENAL �ORANG KARO�� yang dirangkum oleh: Roberto Bangun, dari tradisi, informasi, fakta sejarah, dan keterangan tokoh-tokoh Karo dan non-Karo yang jika disimpulkan, tidak ada yang memberi kesimpulan bahwa Karo adalah sub Batak. Jadi, dari buku ini dapat kita simpulkan bahwa dari catatan sejarah, opini, tradisi, logika, dan penegasan dari tokoh-tokoh Karo dan non-Karo, bahwa KARO BUKAN BATAK (KBB)!

Sitor Situmorang: "Marga Merupakan Organisasi Tertinggi Dalam Masyarakat Batak" dan "Kerajaan Batak Tidak Ada" dimuat dalam: Majalah Budaya Batak dan Pariwista, Medan 1986



Post a Comment

أحدث أقدم