Karo Bukan Batak disingkat KBB, adalah sebuah pernyataan dan bahkan pergerakan yang dilakukan oleh kalak(orang) Karo yang mengganggap dirinya adalah seorang Karo sejati, baik secara geneologi(keturunan), maupun kalak tandang(pendatang) yang telah mengaku sebagai Karo dan mengamalkan adat istiadat Karo dalam segala aspek kehidupannya.
Sebenarnya orang Karo tidak pernah mengtakan diri mereka Batak ataupun Batak Karo, namun, seiring masa entah mengapa generasi Karo dikemudian hari memandang mereka sebagai Batak(Batak Karo) bukan Karo yang sejati. Padahal, jika kita membaca buku 'MENGENAL "ORANG KARO"' yang merupakan rangkuman dari cerita-cerita, tradisi, catatan sejarah, opini, dan pernyataan tokoh-tokoh Karo dan non-Karo, jelas menyimpulkan kalau Karo bukanlah sub-etnis Batak, ataupun KARO BUKAN BATAK (KBB).
Gaung gerakan ini sebenarnya sudah mulai muncul di era kolonial, berlanjut saat penetapan nama GBKP(Gereja Batak Karo Protestan) di tahun 1941, yang sebelumnya bernama Gereja Karo. Dan, di era 70�an muncul kembali, namun lekas padam yang diyakini karena para pejuang identitas ini mengalami keterkucilan dan tekanan. Dan, memasuki abad 21 kembali muncul dan sebagai puncaknya memasuki tahun 2010 hingga sekarang. Sadar akan perjuangan yang sulit, dimana satu pejuang Karo memperjuangkan identitasnya dan lekas akan dibantah oleh sepuluh yang mengaku Karo, sehingga seakan mereka(pejuang identitas) ini di cap - provokator dan pemecah belah Karo(upaya untuk menekan mereka), maka para pejuang identitas ini lebih memilih jalur pengenalan budaya dan penerangan kepada generasi muda Karo melalui media-media online(mengingat di media online tempat anak muda berkumpul) atau sering disebut 'gerakan moril'.
Dalam pandangan dan penekanan mereka, yakni: Karo adalah suku yang berdiri sendiri yang didasarkan pada tradisi(sejarah asal usul), fakta, dan logika, bukanya sebagai sub-suku yang didasarkan hanya pada tradisi dari suku lain dan opini publik yang sengaja dibangun. Dan, begitu pula dengan identitas Karo itu, yang berdiri sendiri tidak terkontaminasi atau diturunkan dari suku lain, sehingga dikatakan Batak Karo adalah sebuah kekeliruan dan pengkerdilan terhadap Karo dan segala yang berkaitan dengan Karo itu.
Kalau Karo mengaku Karo - lah dan jadilah Karo sejati. Kalau Jawa mengakulah Jawa. Kalau Melayu, Batak, Minang, Aceh, Flores jadilah juga sejati. Itulah prinsip dari para pejuang identitas Karo ini, bukan identitas yang ambigu dan identitas yang dilabelkan oleh pihak asing(diluar Karo). Mejuah-juah(bpsm).
Post a Comment