" Kontes blog Karo, kapan?"
Sekarang telah memasuki bulan kedua saat pembicaraan dan kesepahaman tentang rencana akan mengadakan sebuah kontes blog bagi para bloger yang menaruh perhatian serta minatnya kepada budaya Karo, namun hingga sampai pada detik ini kepenitiaanpun belum juga terbentuk. Mengapa demikian?
Sekarang telah memasuki bulan kedua saat pembicaraan dan kesepahaman tentang rencana akan mengadakan sebuah kontes blog bagi para bloger yang menaruh perhatian serta minatnya kepada budaya Karo, namun hingga sampai pada detik ini kepenitiaanpun belum juga terbentuk. Mengapa demikian?
Ada beberapa kalangan berpendapat kalau kontes yang seperti ini nantinya tidak akan memberi keuntungan bagi budaya Karo itu dan ini hanyalah sebagai ajang menghabiskan uang saja, atau singkatnya pemborosan! Benarkah tidak akan memberi untung kepada budaya Karo dan hanya pemborosan? Bosan untuk memberi penjelasan! Cuma, satu hal- jangan mengeluh jika kemudia generasi muda Karo dan yang bukan Karo namun memberi perhatian dan minat kepada budaya Karo malah lebih mengenal dan menggemari budaya lain, sebut saja suku tetanggga Toba. Seperti contoh! Generasi muda Karo lebih senang memakai dan mengakui tradisi dari Toba, padahal di Karo sendiri memiliki tradisi-tradisi yang beragam. Namun, mengapa generasi Karo lebih senang dan lebih mengakui tradisi dari suku yang lain? Bahkan, sarjana dan penulis-penulis Karo, baik buku, tabloid, website, blog, dan media lainnya lebih menyenangi dan lebih mengerti tradisi dari suku bangsa seberang. Hal ini tidak lain karena setiap hari mereka terbiasa disuguhkan dengan tradisi-tradisi dari suku tetangga ketimbang tradisi leluhurnya sendiri, baik yang mereka serap dari media elektronik, cetak, maupun internet. Dahulu tradisi Karo sangatlah populer diantara masyarakat Karo dan pendatang, hal ini tidak lain karena tradisi-tradisi itu setiap malam diceritakan oleh orang tua baik dirumah-rumah, maupun di jambur(balai). Sekarang?
Sekarang! Muncul sebuah gagasan untuk membuat kontes blog Karo, dimana para bloger dipacu untuk menulis pada halaman mereka tentang tradisi Karo tersebut. Ini sebuah kesempatan agar Karo itu lebih banyak dikeperkenalkan didunia maya. Ingat..! Sebahagian besar interaksi manusia sekarang terjadi di dunia maya. Menguntungkan atau tidaknya bagi budaya Karo itu, silahkan nilai sendiri. Mejuah-juah.
Jamburta genduari enda i internet kade-kade, jadi mari siceritaken kerina turi-turinta e i jenda gelah sebelang-belang doni enda banci metehsa. Mejuah-juah.
Jamburta genduari enda i internet kade-kade, jadi mari siceritaken kerina turi-turinta e i jenda gelah sebelang-belang doni enda banci metehsa. Mejuah-juah.
Post a Comment